Friday, 4 November 2016

Cara mudah budidaya pare didalam polybag atau pot


Kawan, cara budidaya Pare dalam polybag atau pot itu pada dasarnya sama saja seperti waktu menanam di lahan sawah atau tegalan (konvensional), cuma yang membedakan adalah bila dalam polybag atau pot maka penanggulangan gulma sangat mudah, serta bila salah satu Pare yang kita tanam terkena serangan penyakit maka kita mudah menanganinya.
Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma.
Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan.
Perawatan pare sangat mudah karena tidak terlalu banyak hama yg menyerang, mungkin ini disebabkan bau batang dan daun pare berbau tak sedap orang jawa bilang Langu.
Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti gigitan yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan.
Sebelum kita lanjud, untuk menambah pengetahuan kita, mari baca-baca dulu klasifikasi ilmiah tanaman Pare.

Taksonomi Pare
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Violales
Genus: Momordica
Spesies: M.charantia


Back To topic, Sebelum memulai siapkan dulu alat atau kebutuhan yg diperlukan, diantaranya:
  • Polybag atau pot berdiameter 30-40 cm
  • Media tanam berupa Tanah, Sekam, dan pupuk kandang
  • Pupuk Sp 36
  • Pupuk NPK mutiara 16-16-16
  • Benih Pare berkualitas
  • Ajir berbahan bambu atau kayu.

Catatan Penting: Untuk budidaya pare yg saya lakukan selama ini benih sangat mempengaruhi hasil panen, misalnya benih berasal dari pohon tidak sehat atau berasal dari buah yang tidak masak sempurna, maka biasanya buah yg diproduksi pohon pare kita akan kecil dan mudah busuk, untuk itu maka lebih baik memilih benih yang berkualitas yang bisa didapat dengan menerapkan dari salah satu dari metode berikut ini:
  • Mengambil benih dari buah pare yang benar-benar masak pohon, dengan ciri buah mengkilat, tidak bengkok, berwarna oranye cerah, serta bebas penyakit
  • Membeli benih dari toko pertanian yang diproduksi oleh pengedar benih terpercaya, jangan lupa lihat gambar atau keterangan pada kemasan, karena banyak sekali varian pare dan belum tentu kita cocok dengan varian tersebut, cek juga masa kedaluarsa benih, karena bila telah lewat benih jadi sukar tumbuh kembang seperti harapan kita.

Menimbang hal tersebut saya memutuskan untuk menanam benih pare varian Raden produk dari Panah Merah, ini saya pilih karena saya suka warnanya dan bentuknya, serta benih ini sudah mengandung Fungisida, jadi tidak mudah busuk karena jamur saat biji ditanam (belum tumbuh), Lihat gambar berikut untuk melihat Pare varian Raden.


Setelah 15 HST pohon perlu diberi pupuk susulan berupa NPK Mutiara 16-16-16 dengan dosis 1 gram tiap polybag.
Ini pare 15 HST :

Setelah pare berusia 21 HST maka perlu diberi ajir (lanjaran) dari bambu, kayu, pipa pvc atau besi, gunakan ajir yang mudah didapatkan dari sekitar kita.

Umur 30 HST pare mulai berbunga, biasanya dimulai dengan bunga jantan, bunga betina menyusul kemudian, sekedar tahu saja bunga pare sangat harum baunya serta memikat sekali keindahannya.

Sesudah menunggu 45-50 HST kita mulai bisa memetik hasil jerih payah kita, buah pare bisa dipanen 5 hari sekali, lihat photo berikut:

Pare memang pahit rasanya, tapi nilai gizinya cukup tinggi, ini adalah Informasi nilai gizi buah pare:
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi : 79 kJ (19 kcal)
Karbohidrat : 4,32 g
- Gula : 1,95 g
- Serat pangan : 2,0 g
Lemak : 0,18 g
- tak jenuh : 0,014 g
- tak jenuh tunggal : 0,033 g
- tak jenuh majemuk : 0,078 g
Protein : 0,84 g
Air : 93.95 g
Vitamin A equiv. : 6 μg (1%)
Tiamina (Vit. B 1) : 0.051 mg (4%)
Riboflavin (Vit. B 2) : 0.053 mg (4%)
Niasin (Vit. B 3) : 0.280 mg (2%)
Vitamin B 6 : 0.041 mg (3%)
Folat (Vit. B9 ) : 51 μg (13%)
Vitamin B 12 : 0 μg (0%)
Vitamin C : 33.0 mg (55%)
Vitamin E : 0.14 mg (1%)
Vitamin K : 4.8 μg (5%)
Kalsium : 9 mg (1%)
Besi : 0.38 mg (3%)
Magnesium : 16 mg (4%)
Fosfor : 36 mg (5%)
Kalium : 319 mg (7%)
Natrium : 6 mg (0%)
Zink : 0.77 mg (8%)

Melihat kandungan gizi pare yang begitu tinggi serta mudahnya membudidayakan pare dalam polybag apakah kawan tertarik melakukannya???
Jika dirasa artikel ini bermanfaat silahkan di share.....Terima kasih
Referensi Artikel:
Peria, Wikipedia bahasa indonesia

0 comments

Post a Comment